*berikut yang tidak termasuk penyebab timbulnya cidera olahraga adalah A. kurangnya daya tahan B. kurangnya kelentukan C. kurangnya kekuatan otot D. kurangnya kelnturan A. kurangnya daya tahan Iklan Jawaban terverifikasi ahli desynftrna A. kurangnya daua tahan tubuh t'l,lisms yang bener tuh kelincahan Jawaban yg bener : Kelincahan
Apasaja Penyebab Testis Besar Sebelah? Sangat penting untuk mengetahui penyebabnya karena akan berpengaruh juga pada pengobatan Umumnya penyebab testis bengkak adalah hal-hal yang ringan tapi terkadang penyebabnya juga bisa bahaya Berikut ini adalah beberapa penyebab umum testis besar sebelah yang harus diketahui pria. Simak Artikel Dibawah Ini.
Nah dibawah ini adalah beberapa penyebab kaki bengkak pada penderita diabetes. 1. Edema Perifer. Pemicu yang pertama yang membuat seseorang mengalami pembengkakan pada bagian kaki ketika menderita diabetes adalah edema perifer. Adanya akumulasi cairan pada bagian kaki, pergelangan kaki dan kaki bagian bawah membuat kondisi ini dapat terjadi.
Vay Tiền Nhanh. Saat sedang asyik berolahraga, tak disangka cedera menghampiri. Apa saja, sih, yang biasanya menyebabkan cedera olahraga?Tak peduli seberapa baik Anda mempersiapkannya, olahraga —apa pun jenisnya—tetaplah memiliki risiko cedera. Kapan datangnya cedera saat olahraga pun terkadang sulit diprediksi. Sering kali, meskipun Anda sudah melalukan pemanasan dan melakukan teknik yang tepat, cedera tetap dapat terjadi. Dua jenis cedera olahraga Secara umum, ada dua jenis cedera olahraga, yakni akut dan kronis. Cedera yang terjadi secara tiba-tiba, seperti pergelangan kaki yang terkilir akibat pendaratan yang canggung dikenal sebagai cedera cedera kronis disebabkan oleh penggunaan berulang pada kelompok otot atau sendi. Teknik yang buruk dan kelainan struktural juga dapat berkontribusi pada perkembangan cedera Anda mengalami cedera olahraga, pemeriksaan medis merupakan hal yang sangat penting. Mungkin saja, cedera yang Anda alami lebih parah daripada yang Anda kira. Cedera luar, seperti pembengkakan, pada umumnya dapat diatasi dengan pemberian kompres es. Akan tetapi, cedera di dalam, seperti keseleo pada pergelangan kaki, bisa saja sebenarnya merupakan patah tulang. Dalam kasus ini, pemeriksaan medis diperlukan untuk menegakkan diagnosis. Penyebab cedera tersering Di antara beragam cedera olahraga, beberapa hal menjadi penyebab tersering. Apa saja? Terlalu sering digunakan Ketika menemukan satu jenis olahraga yang disukai, sering kali Anda tergoda untuk fokus pada olahraga itu, dan mengabaikan latihan yang lain. Dengan melakukan aktivitas yang sama berulang-ulang, Anda menggunakan otot dan sendi yang sama. Hal ini berisiko menimbulkan cedera dan membuat olahraga kurang efektif. Akan lebih baik bila Anda memberikan kesempatan istirahat bagi otot dan sendi yang sering digunakan untuk menghindari cedera. Gerakan berhenti dan memutar Olahraga yang menggabungkan gerakan berhenti dan memutar yang cepat –seperti olahraga basket, senam, dan sepak bola, kerap menyebabkan cedera lutut dan pergelangan kaki. Keseleo pergelangan kaki terjadi ketika seorang atlet melipat kakinya dan meregangkan ligamen di sekitarnya. Otot-otot yang menstabilkan serta bantalan tulang rawan di sekitar lutut, bahu, dan persendian rentan robek akibat putaran yang tidak terkontrol atau berhenti tiba-tiba. Baru mulai olahraga atau meningkatkan porsi latihan dengan cepat Baru memulai olahraga atau meningkatkan level olahraga terlalu cepat juga dapat menyebabkan peradangan pada pembungkus otot atau nyeri punggung bawah. Saat Anda baru memulai olahraga, otot yang sebelumnya tidur’ mendadak akan bekerja. Hal ini dapat menyebabkan kram otot yang sama juga terjadi jika Anda signifikan meningkatkan porsi latihan secara tiba-tiba. Untuk itu, sangat penting meminta bantuan personal trainer untuk memandu Anda saat ingin menaikkan porsi latihan. Kelelahan Otot yang lelah adalah penyebab umum tarikan otot. Karena itu, saat merasa lelah apalagi jika Anda berlatih secara terus-menerus, beristirahatlah sejenak. Hal ini sangat penting untuk mencegah tarikan otot yang menyakitkan. Pemanasan yang tidak memadai Kram dan tarikan otot sering kali terjadi akibat Anda berolahraga tanpa membiarkan otot-otot terlebih dahulu lentur atau panas’. Pemanasan dapat mengalirkan darah dan oksigen ke berbagai otot, memungkinkan mereka bekerja lebih efisien. Benturan Benturan keras merupakan penyebab lain di balik cedera, seperti iritasi pembungkus otot atau peradangan tendon. Benturan saat olahraga ini juga dapat menyebabkan berbagai reaksi, seperti memar, dislokasi, perdarahan, hingga patah tulang. Teknik atau postur yang salah Nyeri leher, kram, dan tarikan otot dapat terjadi karena Anda melakukan teknik yang salah. Misalnya Anda menggerakkan kepala dengan tiba-tiba untuk melihat bola atau lawan. Posisi atau teknik yang sembarangan dalam olahraga juga dapat menyebabkan cedera parah. Dalam tahap yang serius, teknik dan postur yang salah saat berolahraga juga bisa menyebabkan tujuh penyebab cedera olahraga di atas karena bisa menimbulkan rasa sakit yang tak tertahankan. Apabila mengalami cedera ringan saat berolahraga, Anda bisa melakukan pertolongan pertama di rumah yang disebut Tindakan yang dimaksud adalah rest alias segera beristirahat. Ice yang berarti mengompres dengan es. Compression, yakni melapisi daerah yang cedera dengan perban. Terakhir elevation, yaitu mengangkat bagian yang cedera setingkat lebih tinggi dari jantung. [HNS/ RH]cedera olahragaOlahraga
Olahraga menjadi keharusan untuk dilakukan setiap orang supaya tubuh bisa tetap sehat dan bugar dan meminimalisir penyakit dalam tubuh. Ada begitu banyak jenis olahraga yang bisa dilakukan, namun hal terpenting yang harus dilakukan sebelum berolahraga adalah pemanasan. Olahraga yang dilakukan tanpa pemanasan akan mengakibatkan cedera ringan atau bahkan parah. Selain karena kurang pemanasan, ada beberapa penyebab timbulnya cedera pada olahraga yang bisa terjadi dan pada kesempatan kali ini akan kami ulas secara lengkap untuk anda. Melakukan Gerakan BerlebihanGerakan olahraga yang dilakukan terlalu berlebihan atau berulang kali menjadi penyebab nomor satu cedera dalam olahraga. Pelari, perenang dan juga pemain tenis adalah beberapa olahraga yang sangat rentan terhadap cedera karena gerakan yang dilakukan selalu diulang dan berlebihan. Memakai Pakaian Atau Perhiasan Tidak TepatSaat beraktivitas olahraga seperti latihan kekuatan dan aerobik, pastikan untuk tidak mengenakan perhiasan yang bisa menghambat gerakan seperti cincin yang bisa menyebabkan bengkak pada jari dan sebagainya. Selain itu, gunakan juga pakaian yang longgar sehingga jangkauan gerakan olahraga yang dilakukan bisa maksimal. Alas Kaki Tidak TepatOlahraga yang memiliki dampak tinggi terhadap cedera seperti lari atau jogging harus menggunakan sepatu yang tepat untuk mencegah cedera pada aki. Ukuran dari sepatu juga harus benar dan pastikan pada bagian bawah sepatu terdapat lengkungan untuk menghindari beberapa cedera kaki seperti pergelangan kaki terjepit, cedera belakang lutut, shint splirits dan sebagainya. Peningkatan Olahraga dan gerakan BaruMemulai aktivitas olahraga yang baru atau meningkatkan durasi atau beban pada olahraga juga menjadi penyebab dari cedera seperti plantar fasciltis atau nyeri pada bagian punggung bawah serta leher terasa kaku dan pegal. Apabila anda memulai gerakan atau olahraga yang baru, maka otot yang sebelumnya tidak terpakai atau meningkatkan kekuatan otot lain, maka akan menimbulkan cedera atau kram. Keseimbangan NutrisiMelakukan olahraga tanpa diimbangi dengan nutrisi yang baik seperti kalsium, protein dan sebagainya akan meningkatkan risiko cedera saat olahraga. Saat cedera terjadi, kekurangan nutrisi juga membuat cedera tersebut semakin lama disembuhkan sehingga nutrisi buruk juga menjadi penyebab dari terjadinya cedera saat olahraga. UmurSeseorang yang sudah berusia 30 sampai 40 tahun akan memiliki kekuatan otot yang menurun dibandingkan dengan usia 20 tahunan. Selain itu, tingkat elastisitas tendon juga akan menurun disaat memasuki usia 40 tahun. Kekuatan otot akan mencapai batas yang maksimal disaat seseorang berusia 25 tahun sehingga semakin bertambahnya umur seseorang, maka akan menyebabkan risiko cedera semakin tinggi. Terburu BuruSaat berolahraga khususnya berlatih kekuatan dengan memakai beban, cedera bisa terjadi pada saat selesai menggunakan satu alat tidak beristirahat dan langsung menggunakan alat yang lainnya. Hal ini seringkali terlihat saat seseorang berolahraga di gym. Otot membutuhkan waktu setidaknya 1 menit untuk istirahat sebelum dipakai kembali atau jika tidak akan mengalami kelelahan otot. Serat otot membutuhkan gerakan yang lambat supaya bisa berkembang sehingga bila dilakukan dengan terburu buru, otot tidak akan terbentuk dan malah menyebabkan cedera. Banyak MenyentakGerakan olahraga khususnya di gym umumnya dilakukan dengan bersemangat sehingga sering menyentak bagian tubuh saat melakukan gerakan tersebut. Gerakan menyentak ini akan memberikan efek buruk untuk perkembangan otot dan meningkatkan potensi cedera. Melakukan gerakan dengan normal dan merasakan setiap otot yang digunakan merupakan cara terbaik untuk membentuk otot dengan cepat sekaligus menghindari cedera. Oleh karena itu, sangat penting untuk memperhatikan cara fitnes yang baik dan benar sekaligus menghindari menyentak tubuh. Alat dan Fasilitas Tidak MemadaiAlat dan fasilitas olahraga yang tidak memadai juga menjadi penyebab terjadinya cedera saat olahraga. Permukaan lantai yang licin atau tidak rata sering membuat pelaku olahraga terjatuh karena licin dan juga peralatan yang tidak sesuai dengan olahraga yang sedang dilakukan juga meningkatkan risiko cedera. Melakukan Olahraga KompetitifOlahraga kompetitif memiliki risiko cedera yang lebih tinggi bisa berupa cedera ringan atau berat khususnya olahraga yang mengharuskan pelakunya untuk beradu fisik atau dikenal dengan istilah full body contact. Salah TeknikSaat melakukan gerakan olahraga seperti mengangkat beban, maka seringkali pelakunya mengeluhkan tentang sakit punggung atau nyeri lutut dan urat terjepit untuk pelaku gerakan squat. Teknik salah yang dilakukan juga akan meningkatkan risiko cedera sehingga sangat penting untuk menggunakan teknik yang benar agar risiko cedera bisa diturunkan. Olahraga Intens dan SeringBanyak orang yang berpikir jika semakin keras berlatih maka hasilnya juga akan semakin baik. Akan tetapi, anggapan ini tidak selamanya benar sebab berolahraga dengan keras akan menurunkan waktu tubuh beristirahat dan kelelahan yang berlebihan tersebut akan meningkatkan risiko cedera saat berolahraga. Fokus Pada Bagian TertentuBanyak orang yang melakukan olahraga hanya memperhatikan atau fokus pada beberapa bagian tubuh tertentu seperti membangun otot perut atau six pack atau membangun otot lengan triceps dan biceps serta beberapa bagian tubuh lainnya. Gerakan olahraga yang hanya dilakukan untuk beberapa bagian tubuh saja juga menjadi penyebab dari cedera karena dilakukan terlalu berlebihan. Kelainan StrukturalKelainan struktural juga meningkatkan risiko cedera karena terjadinya tekanan yang tidak seharusnya pada tubuh. Sebagai contoh, apabila panjang dari tungkai tidak sama, maka area lutut dan pinggul yang lebih panjang akan mendapatkan tekanan lebih besar. Faktor biokimia yang menjadi penyebab dari cedera tungkai, kaki dan pinggul adalah pronasi atau pemutaran kaki ke dalam sesudah tubuh menyentuh lantai atau tanah. Namun jika pronasi terjadi terlalu berlebihan, maka akan menimbulkan cedera seperti nyeri pada area kaki, nyeri sendi lutut dan juga tungkai. Lemah Otot, Tendon dan LigamenApabila tekanan lebih besar dibandingkan kekuatan alami tubuh, maka otot, tendon dan juga ligamen akan robek sebab sendi lebih peka terhadap cedera apabila otot dan cedera ligamen yang menyokong tersebut lemah. Tulang yang rapuh karena osteoporosis juga lebih rentan terhadap cedera berupa patah tulang atau fraktur. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk menguatkan otot, tendon dan ligamen bisa dilakukan dengan cara berlatih melawan ketahanan secara bertahap dengan beban yang semakin ulasan yang bisa kami berikan mengenai beberapa penyebab timbulnya cedera pada olahraga. Agar cedera ini tidak terjadi, perhatikan beberapa hal penting diatas dan jangan pernah lupa untuk pemanasan sebelum memulai olahraga yang menjadi faktor paling penting untuk menghindari cedera di saat berolahraga.
Sering terjadi karena trauma dan penggunaan sendi berlebihan ilustrasi cedera olahraga Shuraeva Olahraga baik untuk kesehatan. Namun, kadang kamu bisa melukai diri saat melakukannya. Kecelakaan, praktik latihan yang buruk, atau peralatan yang tidak memadai dapat menyebabkan cedera olahraga, begitu juga dengan kondisi yang tidak bugar serta tidak melakukan pemanasan atau peregangan yang besar cedera olahraga disebabkan oleh trauma atau penggunaan otot atau persendian yang berlebihan. Sebagian besar disebabkan oleh trauma ringan yang melibatkan otot, ligamen, tendon, atau tulang. Yuk, kenali hal-hal seputar cedera olahraga lebih lanjut!1. Siapa saja yang berisiko mengalami cedera olahraga?Menurut National Institute of Arthritis and Musculoskeletal and Skin Diseases NIAMS, walaupun siapa pun dapat mengalami cedera olahraga, tetapi ada beberapa faktor yang bisa meningkatkan risiko cedera. Ini termasuk Tidak mempraktikkan teknik latihan dengan benar. Latihan terlalu berlebihan overtraining, baik terlalu sering atau terlalu lama. Mengubah intensitas aktivitas fisik terlalu cepat. Memainkan olahraga yang sama sepanjang tahun. Berlari atau melompat di permukaan yang keras. Mengenakan sepatu yang tidak memiliki dukungan yang cukup. Tidak memakai perlengkapan yang layak. Pernah mengalami cedera sebelumnya. Memiliki fitur anatomi tertentu yang spesifik untuk setiap sendi atau fleksibilitas yang buruk. Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti fluoroquinolones, kelas antibiotik yang terkait dengan tendinitis dan ruptur tendon. Jenis cedera yang rentan bisa berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung jenis aktivitas yang diikuti, usia, dan jenis JenisCedera olahraga secara luas dikategorikan menjadi dua jenis Cedera akut, yang terjadi secara tiba-tiba. Cedera kronis, yang biasanya terkait dengan penggunaan berlebihan dan berkembang secara bertahap seiring waktu. Dalam beberapa kasus, keausan akibat cedera berlebihan dapat menyebabkan cedera ini berfokus pada jenis cedera olahraga yang paling umum, yaitu yang memengaruhi sistem muskoskeletal. Sistem muskuloskeletal adalah jaringan otot, tendon, ligamen, tulang, dan jaringan lain yang memberikan stabilitas pada tubuh dan memungkinkan pada sistem muskuloskeletal yang umum pada atlet termasuk patah tulang, dislokasi, cedera pada sendi yang melibatkan robeknya ligamen dan kapsul sendi sprain, cedera otot atau tendon strain, tendinitis, atau Fraktur atau patah tulangFraktur adalah patah tulang yang terjadi baik dari cedera cepat yang terjadi satu kali fraktur akut, atau dari stres berulang fraktur stres. Fraktur lempeng epifisis atau lempeng pertumbuhan unik untuk anak-anak yang masih tumbuh. Fraktur akut Jatuh, kecelakaan mobil, atau pukulan dapat menyebabkan patah tulang, dan tingkat keparahannya tergantung pada kekuatan yang menyebabkan patah. Tulang mungkin retak, patah seluruhnya, atau pecah. Cedera yang menembus kulit hingga tulang fraktur terbuka sangat serius karena ada peningkatan risiko infeksi. Sebagian besar fraktur akut adalah keadaan darurat. Fraktur stres Fraktur stres sebagian besar terjadi pada tulang yang menahan beban pada ekstremitas bawah. Ini termasuk tulang paha, tibia dan fibula, serta tulang kaki. Fraktur ini umum dalam olahraga ketika ada dampak berulang, terutama olahraga lari atau lompat seperti senam, tenis, bola basket, atau trek dan lapangan. Berlari menciptakan kekuatan dua hingga tiga kali berat badan seseorang pada tungkai bawah. Fraktur lempeng epifisis Lempeng pertumbuhan atau lempeng epifisis adalah area tulang rawan di dekat ujung tulang panjang, dan memungkinkan tulang memanjang sampai anak mencapai tinggi penuh. Lempeng epifisis sangat rentan terhadap cedera sampai mereka diubah menjadi tulang, biasanya pada saat anak mencapai usia 20 tahun. Fraktur lempeng epifisis dapat disebabkan oleh peristiwa traumatis, seperti jatuh atau kecelakaan mobil, atau dari stres kronis dan berlebihan. 2. DislokasiKetika dua tulang yang bersatu untuk membentuk sendi menjadi terpisah, sendi tersebut digambarkan sebagai dislokasi. Olahraga kontak seperti sepak bola dan bola basket, serta olahraga berdampak tinggi dan olahraga yang melibatkan peregangan atau jatuh yang signifikan, menyebabkan sebagian besar kasus yang mengalami dislokasi biasanya butuh perawatan medis segera, tetapi kadang tulang bisa kembali ke tempatnya dengan adalah cedera yang menyakitkan dan paling sering terjadi pada bahu, siku, jari, tempurung lutut, dan femur-tibia atau SprainSprain adalah peregangan atau robekan ligamen, pita jaringan ikat yang menghubungkan ujung satu tulang dengan tulang lainnya. Keseleo disebabkan oleh trauma seperti jatuh atau pukulan yang membuat sendi keluar dari posisinya. Keseleo dapat berkisar dari derajat pertama ligamen yang diregangkan minimal hingga derajat ketiga robek total. Area tubuh yang paling rentan terhadap keseleo adalah pergelangan kaki, lutut, dan pergelangan StrainStrain adalah putaran, tarikan, atau robekan otot atau tendon, tali jaringan yang menghubungkan otot ke tulang. Atlet yang terlibat olahraga kontak dapat mengalami cedera ini, tetapi bisa juga terjadi karena mengulangi gerakan yang sama berulang kali misalnya dari tenis atau golf. Mirip sprain, strain bisa berkisar dari peregangan kecil hingga robekan otot atau tendon sebagian atau seluruhnya. Ini paling sering terjadi pada otot atau tendon di antara dua TendinitisTendinitis adalah peradangan pada tendon, pita fleksibel jaringan fibrosa yang menghubungkan otot ke tulang. Ini sering memengaruhi bahu, siku, pergelangan tangan, pinggul, lutut, atau pergelangan kaki. Tendinitis dapat disebabkan oleh cedera yang tiba-tiba, tetapi biasanya terjadi karena melakukan gerakan yang sama seperti tukang kayu, tukang kebun, musisi, dan atlet tertentu seperti pegolf dan pemain tenis memiliki risiko tendinitis yang lebih tinggi. Tendon menjadi kurang fleksibel seiring bertambahnya usia, sehingga kamu lebih mungkin terkena tendinitis seiring BursitisBursitis adalah peradangan bursa, kantung kecil berisi cairan yang bertindak sebagai bantalan antara tulang dan bagian bergerak lainnya, seperti otot, tendon, atau dapat disebabkan oleh peristiwa satu kali seperti pukulan atau jatuh. Ini juga bisa terjadi karena pengulangan gerakan yang sama berkali-kali, seperti melempar bola, atau dari tekanan yang berkepanjangan, seperti berlutut di permukaan yang keras atau bersandar pada siku. Biasanya ini memengaruhi bahu, siku, pinggul, atau olahraga yang umumSebagian besar cedera olahraga melibatkan satu atau lebih jenis cedera muskuloskeletal yang dijelaskan di atas. Sendi sangat rentan karena tubuh memberikan tuntutan yang signifikan pada mereka. Persendian harus memberikan stabilitas dan fleksibilitas, dan merupakan struktur kompleks yang mencakup beberapa bagian yang saling cedera umum yang dialami oleh atlet dan orang-orang yang memiliki pekerjaan atau hobi yang melibatkan gerakan berulang antara lain1. Cedera bahu Cedera rotator cuff Ini adalah cedera bahu yang paling umum. Rotator cuff adalah sekelompok empat otot dan tendon yang menstabilkan sendi bahu. Cedera rotator cuff terjadi ketika tendon atau bursa di dekat sendi meradang karena terlalu sering digunakan atau cedera mendadak. Ini biasa terjadi pada orang dengan pekerjaan yang melibatkan gerakan di atas kepala seperti pelukis atau atlet yang berulang kali meraih ke atas seperti pemain tenis dan perenang. Impingement Ini terjadi ketika bagian atas tulang belikat memberi tekanan pada jaringan lunak di bawahnya saat lengan diangkat. Tendinitis dan bursitis dapat berkembang, membatasi gerakan dan menyebabkan rasa sakit. Gerakan overhead berulang, seperti yang dilakukan oleh perenang, meningkatkan risiko impingement. Instabilitas Ketidakstabilan bahu terjadi ketika ujung bulat tulang lengan atas dipaksa keluar dari soketnya yang dangkal, baik sebagian atau seluruhnya. Setelah tendon, ligamen, dan otot bahu meregang atau robek, bahu menjadi "longgar" dan dislokasi dapat terjadi berulang kali. 2. Cedera siku Tennis elbow epikondilitis lateral Saat kamu main tenis atau olahraga raket lainnya, tendon di siku dapat mengalami robekan kecil dan meradang, menyebabkan rasa sakit di bagian luar siku. Pelukis, tukang ledeng, tukang kayu, dan orang yang berulang kali menggunakan lengan bawahnya juga berisiko lebih tinggi terkena tennis elbow. Golfer’s elbow epikondilitis medial Ini adalah bentuk tendinitis yang menyebabkan rasa sakit di bagian dalam siku. Nyeri dapat menyebar ke lengan bawah dan pergelangan tangan. Pegolf dan orang lain yang berulang kali menggunakan pergelangan tangan atau mengepalkan jari dapat mengembangkannya. Little league elbow Ini adalah cedera pelat pertumbuhan pada siku yang disebabkan oleh lemparan berulang pada remaja. Ini paling sering terjadi pada pelempar pitcher, tetapi setiap atlet muda yang melempar berulang kali bisa mengembangkannya. Rasa sakitnya ada di bagian dalam siku. 3. Cedera lutut Runner’s knee juga dikenal sebagai jumper’s knee atau sindrom nyeri patellofemoral Kondisi ini menyebabkan rasa sakit atau nyeri di dekat atau di bawah tempurung lutut patela di bagian depan lutut. Ini umum terjadi pada pelari, tetapi juga memengaruhi orang-orang yang aktif dengan cara lain, seperti pendaki atau pesepeda. Fraktur Fraktur dapat terjadi pada setiap tulang di sekitar lutut, tetapi tempurung lutut patela adalah yang paling umum, biasanya sebagai akibat dari suatu peristiwa seperti jatuh yang buruk atau benturan pada lutut. Dislokasi Benturan yang besar pada lutut dapat menyebabkan tempurung lutut terdorong keluar dari alur di tulang paha femur dan terdorong keluar dari posisi sejajar, sehingga menyebabkan tempurung lutut keluar dari posisinya. Ligamen robek Ketika lutut terlalu panjang atau terpuntir, ligamen di dalamnya bisa robek. Cedera ligamen krusiat anterior ACL sangat umum dialami atlet. Cedera ini sering terjadi ketika seseorang mengubah arah tiba-tiba atau mendarat dari lompatan. Robek meniskus Tulang rawan meniskus berfungsi sebagai peredam kejut pada lutut. Putaran atau poros yang canggung dapat menyebabkan robekan. Mereka biasanya robek ketika lutut mengalami keseleo atau robekan total pada ligamen lutut. Robekan tendon Cedera ini cenderung lebih sering terjadi pada orang paruh baya yang berolahraga yang melibatkan lari dan lompat. Ini sering terjadi karena pendaratan yang kuat dan terkadang dari lompatan yang canggung. 4. Cedera kaki Groin pull Gerakan cepat dari sisi ke sisi dapat meregangkan otot-otot paha bagian dalam selangkangan dan menyebabkan groin pull atau groin strain. Orang yang bermain olahraga seperti hoki, sepak bola, sepak bola, dan bisbol memiliki risiko tarikan pangkal paha yang lebih tinggi. Ketegangan hamstring Tiga otot berjalan di sepanjang bagian belakang paha dan membentuk hamstring. Aktivitas yang melibatkan banyak berlari, melompat, dan mulai dan berhenti tiba-tiba menempatkan kamu pada risiko cedera hamstring. Pemain bola basket, sepak bola, dan sepak bola biasanya mendapatkannya. Shin splint Shin splint mengacu pada rasa sakit yang disebabkan oleh peradangan otot, tendon, dan jaringan tulang di sepanjang bagian dalam tulang kering tibia, tulang besar di bagian depan kaki bagian bawah. Rasa sakit biasanya di sisi dalam kaki bagian bawah. Shin splint terutama sering dialami oleh pelari, terutama yang baru memulai program lari. 5. Cedera pergelangan kaki Sprain pergelangan kaki Ini dapat terjadi ketika kamu berguling, memutar, atau membelok pergelangan kaki dengan cara yang canggung, meregangkan atau merobek ligamen di sendi. Ini bisa terjadi saat kamu mendarat dengan canggung saat melompat atau berputar, saat berjalan di permukaan yang tidak rata, atau saat orang lain mendarat atau jatuh di kaki kamu. Orang-orang yang bermain olahraga yang banyak berputar, seperti voli, basket, badminton, atau sepak bola berisiko mengalami sprain pergelangan kaki. Tendinitis Achilles Cedera tendon Achilles terjadi akibat peregangan, robekan, atau iritasi pada tendon yang menghubungkan otot betis ke bagian belakang tumit. Achilles adalah tendon terbesar di tubuh dan kamu menggunakannya saat berjalan, berlari, menaiki tangga, melompat, dan berdiri di ujung jari kaki. Penderita tendinitis Achilles biasanya merasakan nyeri dan kaku pada bagian belakang tumit, terutama pada pagi hari. Tendinitis Achilles biasanya merupakan kondisi kronis yang disebabkan oleh penggunaan yang berlebihan, tetapi kasus yang serius dapat menyebabkan robekan yang mungkin memerlukan pembedahan. Baca Juga Cegat Benzema ke Qatar, Ini Fakta Cedera Rectus Femoris 3. Penyebabilustrasi cedera olahraga di pergelangan kaki Manuel Montejano LopezCedera olahraga punya banyak penyebab, meliputi Kecelakaan, seperti jatuh. Kebiasaan buruk dengan olahraga, seperti tidak melakukan pemanasan atau peregangan secara cukup. Kurangnya peralatan keselamatan, atau perlengkapan yang rusak atau tidak dipakai dengan benar. Sepatu yang tidak pas atau tidak memberikan dukungan yang memadai. Memulai program olahraga secara tiba-tiba atau peningkatan aktivitas fisik signifikan yang tidak biasa dilakukan oleh tubuh. 4. GejalaGejala cedera olahraga tergantung pada jenis cedera yang akut cedera meliputi Sakit parah tiba-tiba. Bengkak atau memar ekstrem. Tidak mampu menempatkan beban pada kaki, lutut, pergelangan kaki, atau telapak kaki. Tidak bisa menggerakkan sendi secara normal. Kelemahan dari anggota tubuh yang terluka. Tulang atau sendi yang terlihat tidak pada tempatnya. Gejala kronis karena cedera karena overuse meliputi Nyeri saat bermain atau berolahraga. Bengkak dan nyeri tumpul saat beristirahat. 5. Diagnosisilustrasi penanganan cedera olahraga diagnosis, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Dokter akan mengajukan pertanyaan tentang apa yang terjadi dan gejala yang dialami. Dokter juga akan melihat area yang cedera, mungkin menguji bagaimana jenis cedera yang dialami dan seberapa parah, dokter juga dapat merekomendasikan tes pencitraan. Sinar-X, CT scan, atau MRI dapat membuat gambar struktur di dalam tubuh. Hasilnya akan membantu dokter memahami, mendiagnosis, dan mengobati cedera PenangananHindari "mengatasi" rasa sakit akibat cedera, terlepas dari apakah itu cedera akut atau cedera akibat penggunaan berlebihan. Bila kamu merasa sakit karena gerakan atau aktivitas tertentu, segera berhenti. Melanjutkan aktivitas dapat menyebabkan kerusakan lebih pengobatan untuk cedera olahraga adalah pemulihan bagian tubuh yang cedera dan pencegahan cedera di masa cedera seriusTemui dokter jika memiliki gejala cedera serius, seperti Nyeri parah, bengkak, atau memar. Rasa sakit dan bengkak yang tidak hilang setelah beberapa hari. Tidak dapat menoleransi beban apa pun di area tersebut. Deformitas yang jelas. Perawatan untuk cedera serius dapat meliputi Imobilisasi Imobilisasi segera adalah pengobatan umum untuk cedera olahraga muskuloskeletal, dan dapat dilakukan segera oleh pelatih atletik atau paramedis. Imobilisasi membatasi pergerakan di area tersebut dan memungkinkan darah mengalir lebih langsung ke cedera atau tempat perbaikan bedah pada cedera. Imobilisasi mengurangi rasa sakit, pembengkakan, dan kejang serta membantu proses penyembuhan dimulai. Kebanyakan orang hanya membutuhkan imobilisasi untuk waktu yang terbatas. Beberapa perangkat yang digunakan untuk imobilisasi antara lain sling penyangga untuk imobilisasi tubuh bagian atas, termasuk lengan dan bahu; bidai splint, brace, dan gips sirkuler cast untuk mendukung dan melindungi tulang dan jaringan yang cedera. Splint dan brace secara umum menawarkan dukungan dan perlindungan yang lebih sedikit daripada gips sirkuler, sehingga tidak selalu menjadi pilihan perawatan. Operasi Dalam beberapa kasus, operasi diperlukan untuk memperbaiki jaringan ikat yang robek atau untuk meluruskan kembali tulang yang retak. Sebagian besar cedera olahraga muskuloskeletal tidak memerlukan operasi. Penanganan cedera ringanJika tidak memiliki gejala cedera serius, mungkin aman untuk mengobati cedera di rumah—setidaknya pada awalnya. Jika rasa sakit atau gejala lain menetap atau memburuk, segera temui dokter. Gunakan metode RICE rest, untuk menghilangkan rasa sakit dan peradangan serta mempercepat penyembuhan Rest atau istirahat Batasi aktivitas yang melibatkan penggunaan area cedera setidaknya selama 1–2 hari. Hindari membebani atau menggunakan sendi atau anggota tubuh yang cedera. Ice atau kompres dingin Aplikasikan kompres dingin atau kompres es ke area yang cedera selama 20 menit setiap kali, 4–8 kali sehari. Gunakan kompres dingin, kantong es, atau kantong plastik berisi es serut dan dibungkus handuk. Untuk menghindari cedera dingin dan radang dingin, jangan gunakan es selama lebih dari 20 menit. Jangan menggunakan panas segera setelah cedera karena ini cenderung meningkatkan pendarahan atau pembengkakan internal. Panas dapat digunakan nanti untuk meredakan ketegangan otot dan meningkatkan relaksasi. Compression atau kompresi Menjaga tekanan pada area yang cedera dapat membantu mengurangi pembengkakan. Perban elastis bekerja dengan baik, tetapi jangan membungkusnya terlalu kencang sampai memotong sirkulasi. Elevation atau elevasi Jika memungkinkan, posisikan pergelangan kaki, lutut, siku, atau pergelangan tangan yang cedera dengan bantal hingga di atas ketinggian jantung. Ini dapat membantu mengurangi pembengkakan. Perawatan lain mungkin termasuk obat antiinflamasi yang dijual bebas dan jarang obat-obatan yang dapat membantu mengobati rasa sakit dan cedera sembuh, kamu mungkin perlu menjalani program rehabilitasi sebelum kembali ke aktivitas yang menyebabkan cedera. Seorang ahli terapi fisik atau ahli fisioterapi akan membuat rencana yang bertujuan untuk membangun kembali kekuatan dan jangkauan gerak bagian tubuh yang cedera, dan mengurangi rasa sakit yang besar rencana rehabilitasi mencakup latihan yang dilakukan di rumah, selain yang dilakukan di klinik atau tempat rehabilitasi fisik. Terapis juga dapat merawat area yang cedera dengan terapi dingin, panas, ultrasound, akuatik, atau pijat. Program rehabilitasi dapat membantu kamu kembali ke tingkat aktivitas sebelumnya dan mengurangi kemungkinan cedera Pencegahanilustrasi melakukan peregangan sebelum berolahraga Cleveland Clinic, ada banyak cara untuk mencegah cedera olahraga. Kamu bisa menerapkan tips berikut ini Pilih olahraga dan aktivitas yang tidak terlalu berbahaya misalnya, hindari olahraga yang melibatkan tubrukan atau menekel. Jangan bermain olahraga yang sama atau melakukan aktivitas yang sama sepanjang tahun. Ini terutama sangat penting untuk anak-anak. Kombinasikan rutinitas. Tubuh membutuhkan kombinasi latihan kardiovaskular aerobik, latihan kekuatan dengan beban atau resistansi, dan fleksibilitas. Minum banyak air sebelum, selama, dan setelah latihan apa pun. Pelajari teknik yang tepat dan praktikkan setiap saat. Dengarkan tubuh dan jangan terlalu memforsir diri. Beristirahatlah saat capek. Hentikan aktivitas apa pun yang terasa tidak benar. Mulai perlahan dan bangun secara bertahap. Sebagai contoh, mulailah dengan jalan kaki dan tingkatkan kecepatan perlahan hingga joging sebelum lari. Lakukan peregangan sebelum dan sesudah latihan, serta lakukan pemanasan dan pendinginan. Kenakan sepatu dan peralatan keselamatan yang tepat, dan pastikan selalu dalam kondisi baik. Sebagian besar cedera olahraga merespons pengobatan dan rehabilitas dengan baik, memungkinkan kamu untuk kembali ke aktivitas normal. Namun, jika rasa sakit berlanjut, cari bantuan. Dokter dapat membantu mengelola sebagian besar masalah yang berhubungan dengan cedera dan dia mungkin merujuk kamu ke ahli bedah ortopedi, spesialis kedokteran olahraga, atau spesialis manajemen cedera olahraga sembuh, penting untuk melanjutkan beberapa jenis olahraga secara teratur. Lakukan beberapa langkah sederhana untuk menghindari cedera, seperti memilih aktivitas yang sesuai dengan tingkat kebugaran dan secara bertahap meningkatkan intensitasnya, serta menggunakan peralatan dan teknik yang tepat. Pelajari cara mengenali cedera sejak dini dan cara merawat luka ringan di rumah. Segera cari perawatan medis saat kamu merasa membutuhkannya. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat memperoleh manfaat kesehatan dari olahraga teratur sembali meminimalkan kemungkinan cedera olahraga serius. Baca Juga Studi Pemain Basket Berisiko Tinggi Mengalami Cedera Mata Berita Terkini Lainnya
yang tidak termasuk penyebab timbulnya cedera olahraga dibawah ini adalah